Rabu, 30 Maret 2011

Logo glamour

36 komentar:

Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR merupakan perkumpulan para penghoby aktifitas alam terbuka di kota Kepanjen berdiri 9 Oktober 1976. Banyak aktifitas baik sosial maupun petualangan yang telah dilakukan oleh perhimpunan beranggitakan lebih dari 200 orang ini, yang paling fenomenal adalah ARUNG SUNGAI BRANTAS 1987 pada 07 - 14 Maret 1987, yakni sebuah ekepedisi petualangan sungai sekaligus observasi mutu air sepanjang 230 km lintasan sungai dari hulu ( Karangkates ) hingga hilir ( Jembatan Porong ) personil yang terlibat waktu itu ; Ivan Santosa, Rachmanur Affan, Eddy Doso Hartono, Syamsudin, Handy Suharto, Gandit Aji, Solikin Salam, Dwi Harry Suwarno, Farid Bahanan dan Lutfi Al Masyhur.
Aktifitas ini membuahkan hasil dimasukkannya GLAMOUR sebagai rekakan BAPEDAL Jatim, sehingga berkewajiban menjembatani proyek-proyek penelitian kualitas air dan analisis dampak lingkungan di kawasan sungai brantas, khususnya yang berdekatan dengan hunia padat penduduk kota malang, ngunut tulungagung, kediri, mojokerto dan sidoarjo. Sayangnya aktifitas tak berlanjut lantaran sebagian besar anggota tim sibuk pada kuliah dan kerjanya. Selain itu, aktifitas SAR juga rutin dikomandoi oleh Syamsuddin sebagai volunteer BASARNAS, sehingga gerak sosial GLAMOUR lebih sosial daripada petualangannya. Memang itu salah satu tujuan perhimpunan yakni sanggung bekerjasama dengan siapa saja dalam pengabdian pada sesama. Oke ! TABAH SAMPAI AKHIR.

Kronikel Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen Malang,
1. Pioneer :
Handonowarih, Muhammad Nadjib, Syamsuddin, Eddy Kuncoro, Ali Khosin, Fadoly, Abdillah Al Kaaf, Lutfi Al Masyhur, Bambang Irianto, Harry Atmaji, Abdul Kholiq, Bambang Setiawan, Tri Sasono, Lukman Bahanan, Sugeng Pristiwanto, Budy Sayogya
2. Dinding Terjal
Eko Yuwono, Eddy Doso Hartono, IVAN SANTOSA, Dwi Harry Suwarno, Handy Suharto, Subandi, Mardiono, Pratomo Lukito, Farid Bahanan, Solikin Salam,
3. Lembah Kera
Gandit Aji, Suprayogi, Pratondo, Rachman Junaedi, Eddy Wiyono, Ahmad Saichu, Danny Kusmanto, Abdul Hasani
4. Sungai Lembah
RACHMANUR AFFAN, Dadang Truna, Sokhiful Rohman, Saiful Agus, Sujiono
( Bersambung )

DIKLATSAR XVII GLAMOUR
Berlangsung pada tanggal 14-18 April 2012 setelah sebelumnya didahului dengan penyampaian materi dalam ruangan sebanyak 8 sessi teoritis. Perhimpunan Pendaki Gunung yang berdiri sejak 9 Oktober 1976 ini bertujuan bahwa dengan diadakannya Diklatsar ; regenerasi akan terus berlangsung sehingga roda organisasi bisa berjalan dengan optimal.

36 years old ; Special Memories for teman sependakian, senior seperhimpunan dan adik-adik kami :
Tri Sasono, Munif Effendy, Eko Yuwono, Achmad Saikhu, Abdul Hasani,Gandiet Adjie Bambang Anggoro, Misiran, Dado Prakasa Sambodo, Dedy Nurwahyudi. Ada yang ingat lainnya.
Wassalam, 36 Tahun Glamour TABAH SAMPAI AKHIR

Pioneer's Member :
HANDONO dony WARIH
MOCHAMMAD NADJIB najib
EDDY KUNCORO edikoen
SYAMSUDDIN udin
LUTFI piloeth AL MASYHUR
BAMBANG wawan SETIAWAN
ABDUL MANAN dulmanan
ABDUL KHOLIK kholiq
AHMAD FATONI cakton
AHMAD FADOLI dolly
ALI KHOSIN kosin
NURKHOLIS kribo
YUSRON manto
BAMBANG bhe HARIYANTO
TRI sony SASONO (Alm)
ABDILLAH AL KAAF dilla
SUGENG dobleh PRISTIWANTO
BUDY SAYOGYA budi say
HARI ATMADJI
AGUS mithoen SUPRIYANTO
LUKMAN BAHANAN lukman
HARIANTO hari ir
SYAMSUL ARIF arip
SYAIFUL ISWANDI saipoel

Masih 12 teman lagi belum terlacak ! siapa tahu hayo ?

DINDING TERJAL Members are :
MUSTOPA cakmoes
EDDY DOSO HARTONO goyes
HANDI SUHARTO handik
IVAN SANTOSA naphy
SUBANDI A bandi boy
SUBANDI B
PRATOMO LUKITO luluk
EKO YUWONO (Alm) warok
MUNIF AFFENDI (Alm) kidnep
FARID BAHANAN diraf
MARDIONO bang dhe
DWI HARRY CAHYONO hayik
MOH SOLIKIN SALAM mak kin
KUSFENDY YUSUF soux
BAMBANG HARIANTO Gumbing
SUWIGNYO HARIYADI wignyo

Masih 1 teman lagi belum terlacak ! siapa yang tahu hayo ?

LEMBAH KERA Members are :
Almarhum AHMAD SAIKHU dalbo
Almarhum ABDUL HASANI hendrat
Almarhum BAMBANG ANGGORO gandiet
RAHMAN JUNAEDY jabriex
DIDIK PURWANTO kidiz
DIDIK ADI SUKORIONO mojo
DANNY KUSMANTO tolqa
ENDRO HARSONO sony solar
EDDY WIYONO penthol
PRATONDO tondo
DIDIK SUBAGYO didik pardi
ENDRI HARTANTO endry
SUPRAYOGIE yogiex
BAMBANG HERMANTO bambang kropok

Masih ada 3 teman lagi belum terlacak

Terlacak kemudian LEMBAH KERA :

SYAMSUL ARIEF slamouz
EDDY MULYONO edi seno
TEGUH PANJI PANCASILA yoyok
ABDUL ROHMAN daman
CHOIRUL ANAM anam

SUNGAI LEMBAH MEMBERS are :

Almarhum MISIRAN mesra
Almarhum BAMBANG TRISISWANTO negro
RACHMANUR AFFAN bronx
MUKHLISIN SAHRUL UDIN ukhiz
IMAM SODIKIN ceper
SOKHIFUL ROHMAN ipoenk
SAIFUL BAKRI saipoel maoen
SUJIONO unyil
DADANG TRUNA WANTONO dadank
SYAIFUL AGUS suga
BACHTIAR EL AMIEN amien santana
BACHTIAR EL ARIEF ariek baskom
DIDIK SUBAGYO didik bingung
HANAFI ROHMAN aphy
SOBIRON KURNIAWAN biron/pesek
UNTUNG WIDODO ngoeth
YOYON WIDI SASONGKO yoyon
CAHYO HAYU menyok
AHMAD MAKHRUS sokram
RUDY PUJIANTO rudi tomo
AGUS MUJIANTO sugeng muasim
IRVAN KHOZINIS brewok
LAILATUS SOCHE hex
MUKHLIS SINALA HUDDIN cupliez
JANURI nat
SIGIT WURYANTO tigiz
BENNY ELIASA bendoth
MOHAMMAD ARIFIN lipa
ERWIN DARMAWAN SUGIARTO totok
TEGUH YUWONO dik gho
TEGUH YULIANTO yuli giman
EDDY PRASERTYO bodong
ARIEF FACHRUDY rudy bahagia
TEGUH HERMAN TRISULA herman
REBUT SANTOSA robert
JAMIAN john mian
ERIC YOVAN NURALIM erik

Masih 13 orang lagi belum terlacak !

ANGIN LEMBAH Members :
Almarhum DADO PRAKASA SAMBODO
Almarhum DEDY NURWAHYUDI
Almarhum Mohammad Isa Al Masyhur Paisy
Endro Heri Wahyudi Deblegh
Swasana Hariyadi Heri
Zulkarnaen Kecenk
Dwi Purwanto Kecenk
Add :
Almarhum Abdul Rochim Kaltra SL
Fatchur Rohman, patekur SL
Ahmad Fadil, padil Pioneer
Arwan Yusufi John gede BL
Kharis Bahanan Petiz BL

Nanang Isyam Jauhari
Muslimin Mukibleq

MENDAKI GUNUNG

Mendaki gunung seperti kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah aktivitas olahraga berat. Kegiatan itu memerlukan kondisi kebugaran pendaki yang prima. Bedanya dengan olahraga yang lain, mendaki gunung dilakukan di tengah alam terbuka yang liar, sebuah lingkungan yang sesungguhnya bukan habitat manusia, apalagi anak kota.


Pendaki yang baik sadar adanya bahaya yang bakal menghadang dalam aktivitasnya yang diistilahkan dengan bahaya obyektif dan bahaya subyektif. Bahaya obyektif adalah bahaya yang datang dari sifat-sifat alam itu sendiri. Misalnya saja gunung memiliki suhu udara yang lebih dingin ditambah angin yang membekukan, adanya hujan tanpa tempat berteduh, kecuraman permukaan yang dapat menyebabkan orang tergelincir sekaligus berisiko jatuhnya batu-batuan, dan malam yang gelap pekat. Sifat bahaya tersebut tidak dapat diubah manusia.


Hanya saja, sering kali pendaki pemula menganggap mendaki gunung sebagai rekreasi biasa. Apalagi untuk gunung-gunung populer dan “mudah” didaki, seperti Gede, Pangrango atau Salak. Akibatnya, mereka lalai dengan persiapan fisik maupun perlengkapan pendakian. Tidak jarang di antara tubuh mereka hanya berlapiskan kaus oblong dengan bekal biskuit atau air ala kadarnya.
Meski tidak dapat diubah, sebenarnya pendaki dapat mengurangi dampak negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk melindungi diri dari dinginnya udara. Membawa tenda untuk melindungi diri dari hujan bila berkemah, membawa lampu senter, dan sebagainya.
Sementara bahaya subyektif datangnya dari diri orang itu sendiri, yaitu seberapa siap dia dapat mendaki gunung. Apakah dia cukup sehat, cukup kuat, pengetahuannya tentang peta kompas memadai (karena tidak ada rambu-rambu lalu lintas di gunung), dan sebagainya.


Kedua bahaya itu dapat jauh dikurangi dengan persiapan. Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.

• Kesiapan mental.
• Kesiapan fisik.
• Kesiapan administrasi.
• Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.

PERHIMPUNAN PENDAKI GUNUNG
DAN PENJELAJAH ALAM GLAMOUR
PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR XV

JADUAL DIKLATSAR XV GLAMOUR

HARI PERTAMA
SABTU, 14 APRIL 2012
No Jam Aktifitas Lokasi Mentor Ket.
1. 14.00-15.00 Seluruh peserta harus sudah tiba di Sekretariat Diklatsar XV Glamour Regulo Village Panitia
2. 14.00-17.00 Persiapan, Pembagian Logistik dan Chek Packing Sekretariat Diklatsar XV Panitia
3. 17.00.-19.00 1. ISHOMA ( Istirahat Sholat Makan )
2. Teamwork Building Moment (= TBM ) Flying Camp Nanang Isyam
4. 19.00-21.00 City Mapping
APEL MALAM Kepanjen dan Sekitarnya Arief Cahyono
5. 21.00-24.00 TBM Syaiful Arifin Bivac

HARI KEDUA
MINGGU, 15 APRIL 2012
No Jam Aktifitas Lokasi Mentor Ket.
6. 00.00-04.00 TBM Siphon Metro
7. 04.00-05.00 Berkemas dan Sholat Shubuh Moh. Tohir
8. 05.00-05.15 Senam Pagi Moh. Tohir
9. 05.15-05.45 Chek Packing dan Cleaning Location Moment ( CLM ) Nanang Isyam
10. 05.45-06.00 APEL PAGI
dan
Briefing Operasional Arief Cahyono




11.



06.00-08.30 LONG MARCH
Durasi ( Menit ) Aktifitas Lokasi
30’ 1. Hely Rappeling Metroba Bridge
30’ 2. Orientasi Sungai Kawasan Sungai Metro
15’ 3. Pengenalan Arus Kawasan Sungai Metro
30’ 4. Penyeberangan basah Kawasan Sungai Metro
15’ 5. Plotting Area Kawasan Sungai Metro
30’ 6. River Mapping ( Pemetaan Sungai ) Sukun Sundan Barat
12 08.30-10.30 120’ 7. Sosiologi Pedesaan Kawasan Sukun Sundan- Petak 039 Hutan Jati
13. 10.30-12.30 120’ 8. Penyusuran Sungai Petak 039 – Tempuran Sumedang
14. 12.30-14.00 9. ISHOMA ( Istirahat Sholat Makan ) Sheltering
15. 14.00-15.00 60’ 10. ORAT ( Olahraga Arus Tenang ) Tempuran – Dempok
16. 15.00-16.00 60’ 11. Bivoacing CAMP I
17. 16.00-19.00 ISHOMA ( Istirahat Sholat Makan )

No Jam Aktifitas Lokasi Mentor Ket.
18. 19.00-20.00 Materi :
Introduksi Search and Rescue ( SAR ) Camp I GM-007/P
19. 20.00-20.15 Break
20. 20.15-21.00 Navigasi Darat Praktis GM-007/P
21. 21.00-21.15 APEL MALAM
1. Persiapan
2. Pembacaan Janji Setya Anggota
3. Amanat dan Berdoa Bersama
4. Selesai
Arief Wicaksono
21.15-24.00 Istirahat

HARI KEEMPAT
SELASA, 17 APRIL 2012
No Jam Aktifitas Lokasi Mentor Ket.
00.00-04.00 Istirahat

Kawasan Lembah Kera
04.00-05.00 Berkemas dan Sholat Shubuh Moh. Tohir
05.00-05.15 Senam Pagi Moh. Tohir
05.15-06.00 Chek Packing dan CLM Nanang Isyam
06.00-06.30 APEL PAGI
Briefing Operasional u/ LINTAS MEDAN Syaiful Arifin




26.



06.30-08.00 LINTAS MEDAN
Durasi ( Menit ) Aktifitas Lokasi
30’
30’
30’

Simulasi Penebasan
Simulasi Pembukaan Jalur Trekking
Pemetaan Lintasan Lembah Kera – Baoenk – Langsepan – Simpang Wono- Lembah Nam – Angin Lembah – Tebing Merdeka
27. 08.00-09.30 ISTIRAHAT dan Persiapan Praktik Dasar Mountaineering

28
09.30 – 13.30 M O U N T A I N E E R I N G
1. Ascending
2. Descending
3. Hely Rappeling
4. Simulasi Mountain Rescue
5. Dasar-dasar Olahraga Memanjat Tebing ( Slab, Boulder dan Lead )
6. Dan lain-lain aktifitas berkaitan dengan ROCK CLIMBING

29 13.30-14.00 ISHOMA Bukit Angin Lembah
30 14.00-14.30 Persiapan Scarfing
31. 14.30-16.00 Menuju Lokasi Scraffing/Pembandanaan


32
16.00 - selesai Blue Orange GLAMOUR , kami datang !
1. Persiapan
2. Sidang Pleno Dewan Pengurus Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR, dengan Agenda :
2.1 Pengesahan draft Anggaran Dasar GLAMOUR
2.2 Pengesahan draft Anggaran Rumah Tangga GLAMOUR
2.3 Pengesahan Anggota Muda GLAMOUR Angkatan XV Tahun 2112
2.4 Dan agenda lain yang berkaitan dengan keberlangsungan Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang
2.5 Tabah Sampai Akhir – Tuhan Beserta Kita.
3. Prosesi Scrarfing
Dengan skedul sebagai berikut : [ Keliru, Kembali !!! ]
3.1 Persiapan
3.2 Pembina Upacara memasuki lokasi upacara
3.3 Pembacaan Teks Janji Setya Anggota GLAMOUR
3.4 Menyanyikan Lagu PADAMU NEGERI
3.5 Pembacaan Teks Kode Etik Pencinta Alam Indonesia
3.6 Pembacaan Surat Keputusan Dewan Pengurus Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR tentang : Anggota Muda Glamour Angkatan XV Tahun 2112
3.7 Penyematan Scraft Orange
3.8 Amanat Pembina Upacara
3.9 Pembacaan Doa, dilanjutkan menyanyikan Lagu Syukur
3.10 Pembina Upacara meninggalkan lokasi upacara
3.11 Prosesi Bendera
3.12 Selesai.

DRAFT :

GLAMOUR
( Glorious Advebnturer and Mountaineer )
Kepanjen-Malang

PENDAHULUAN
Pada Hari Jumat, tanggal 9 Oktober 1976, bertempat di Jalan Sawunggaling 64 Kepanjen-Malang, telah berhimpun 37 orang pemuda Kepanjen yang punya kesamaan hobby, kegemaran dan tujuan dalam suatu wadah Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR ( Glorious Adventurer and Mountaineer ) untuk selanjutnya siap mengabdi kepada masyarakat sekitarnya di bidang sosial, budaya dan kemanusiaan.
Untuk keberlangsungan jalannya perhimpunan agar sesuai dengan tujuannya, maka disusunlah Anggaran Dasar Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang, sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU PENDIRIAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Perhimpunan ini bernama GLORIOUS ADVENTURER AND MOUNTAINEER disingkat GLAMOUR.

Pasal 2
Waktu Pendirian
Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang didirikan pada Hari Jumat, 09 Oktober 1976 di Kepanjen untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Tempat Kedudukan
(1) Perhimpunan ini berkedudukan di Kepanjen Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur Indonesia.
(2) Komisariat atau perwakilan di seluruh wilayah Indonesia maupun luar negeri akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Permusyawaratan Anggota.

BAB II
IDENTITAS, ASAS,LAMBANG dan MOTTO PERHIMPUNAN

Pasal 4
Identitas
(1) GLAMOUR adalah Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam, yang bergerak di bidang sosial, budaya, kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup.
(2) GLAMOUR bukan merupakan cabang, aviliasi atau onderbouw dari organisasi manapun.

Pasal 5
Asas

Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 6
Lambang
Lambang atau logo GLAMOUR adalah Cincin Kait dan Kompas Delapan Penjuru Angin

Pasal 7
Motto
Motto Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen Malang adalah :
“ Tabah Sampai Akhir – Tuhan Beserta Kita “

BAB III
TUJUAN dan KEGIATAN PERHIMPUNAN

Pasal 8
Tujuan Perhimpunan

Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang bertujuan :
1. Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia agar berguna bagi bangsa dan Negara.
3. Meningkatkan ketrampilan dan keahlian dalam kegiatan aktifitas alam terbuka agar berguna bagi masyarakat sekitar.
4. Melaksanakan kegiatan kemanusiaan agar berguna bagi sesama
5. Berupaya bersikap dan bertindak menjaga kelestarian lingkungan serta mengembangkan usaha-usaha memperbaiki kerusakan lingkungan sekitarnya.
6. Menjalin kerjasama dengan komponen masyarakat lain dalam upaya pengabdian kepada nusa, bangsa dan tanah air.


Pasal 9
Kegiatan Perhimpunan

Kegiatan Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang ditentukan sebagai berikut :
1. Terdiri dari kegiatan eksternal dan internal
2. Meliputi kegiatan di bidang :
a. Sosial
b. Budaya
c. Kemanusiaan
d. Lingkungan Hidup
3. Tata laksana Kegiatan Perhimpunan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
4. Penentu kebijaksanaan dan program seluruh kegiatan perhimpunan adalah Rapat Anggota.
5. Penanggung Jawab program dan seluruh kegiatan adalah Dewan Pengurus Perhimpunan

BAB IV
KEANGGOTAAN PERHIMPUNAN

Pasal 10
Tata Cara Keanggotaan Glamour

(a) Syarat-syarat Keanggotaan.
1. Warga Negara Indonesia
2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Laki-laki minimal berusia 15 (Limabelas) tahun
4. Sehat jasmani, rohani dan bebas Narkoba
5. Tidak pernah dan tidak sedang menjalani hukuman pidana dengan kekuatan hukum tetap
6. Setuju dengan asas dan tujuan perhimpunan.

(b) Prosedur Keanggotaan
Siapapun yang memenuhi syarat sebagaimana (a) dan berminat untuk bergabung dengan Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam Glamour Kepanjen-Malang, wajib secara prosedural :
1. Mengikuti Uji Fisik yang dilaksanakan sesuai Standar Latihan Pendaki Gunung Indonesia,
2. Mengikuti Pendidikan Dasar yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus Perhimpunan.
3. Melaksanakan Musim Pengembaraan yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus Perhimpunan.

Pasal 11
Jenis Anggota
Anggota Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang terdiri atas :
1. Anggota Biasa,
a. Anggota Glamour yang telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar ( Diklatsar ),
b. Anggota Glamour yang telah mengikuti Diklatsar dan melaksanakan Musim Pengembaraan yang pelaksanaannya ditetapkan oleh Dewan Pengurus Perhimpunan.
c. Anggota Glamour sebagaimana ayat (a) dan ayat (b) dan telah ditetapkan statusnya sebagai anggota biasa.
d. Anggota Glamour yang telah mendapatkan Nomor Induk Perhimpunan (Nrp) dan ditetapkan nomornya berdasarkan Sidang Musim Pengembaraan yang pelaksanaannya ditetapkan Dewan Pengurus.
e. Syarat-syarat anggota biasa Perhimpunan dan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

2. Anggota Muda.
a. Anggota Glamour yang telah memenuhi syarat administratif dan belum memenuhi kualifikasi sebagaimana diatur pada ayat 1 pasal ini.
b. Anggota yang masih dalam Masa Pembinaan Anggota Muda yang pelaksanaannya ditetapkan oleh Dewan Pengurus Perhimpunan.
c. Kualifikasi anggota muda Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

3. Anggota Kehormatan.
a. Individu di luar Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR yang karena jasa, kontribusi moral dan kualifikasi keahliannya berguna bagi Perhimpunan serta ditetapkan statusnya sebagai anggota kehormatan.
b. Penentu kebijakan tentang Anggota Kehormatan Perhimpunan adalah Rapat Anggota.
c. Kualifikasi anggota kehormatan Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

TATA TERTIB
PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR
ANGKATAN XV
GLAMOUR


BAB I
UMUM

Pasal 1 : Tata tertib dipergunakan untuk dipatuhi semua pihak yang berkepentingan dalam Diklatsar dan berisi tentang Hak, Kewajiban dan Sanksi yang tegas.

Pasal 2 : Yang terlibat dalam aktifitas ini adalah :
1. Peserta Diklatsar XV Glamour sekanjutnya disebut SISWA.
2. Dewan Pengurus Perhimpunan Pend aki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen- Malang untuk selanjutnya disebut INSTRUKTUR
3. Pihak lain yang secara tehnis ditunjuk untuk membantu pelaksanaan Diklatsar ini atas sepengetahuan Instruktur, untuk selanjutnya disebut VOLUNTEER

Pasal 3 : Semua yang terlibat dalam aktifitas ini wajib :
1. Mengikuti seluruh skedul dan prosedur yag telah ditetapkan oleh Instruktur.
2. Mematuhi Tata-tertib yang telah ditetapkan instruktur
3. Memakai atribut atau tanda pengenal diklatsar XV Glamour
4. Menjaga nama baik pribadi maupun perhimpunan.
5. Berpakaian dan berperilaku sopan, berkepribadian serta sesuai prosedur operasional yang ditetapkan.
6. Menghentikan sejenak aktifitasnya apabila terdengar Adzan sampai selesai berpedoman pada suara dari lokasi terdekat.

Pasal 4 : Semua yang terlibat dalam aktifitas ini dilarang :
1. Membuat jadual, aktifitas atau acara di luar yang telah ditetapkan oleh instruktur
2. Membawa mempergunakan minuman keras, obat-obat terlarang, narkoba atau benda-benda yang melanggar undang-undang.
3. Berperilaku dan berkata-kata jauh dari kepantasan misalkan mengumpat, mengganggu pihak lain, berkata jorok dan lain-lain.
4. Menggangu lingkungan, sesama yang terlibat dalam diklatsar maupun masyarakat lainnya.
5. Menjatuhkan, melemparkan, merusakkan dan menghilangkan perlengkapan operasional diklatsar ; baik perlengkapan pribadi maupun tim.
6. Keluar dari area, rute, lintasan maupun wonderline diklatsar XV, kcuali atas ijin dan rekomendasi Instruktur.
7. Merokok ; kecuali pada waktu dan lokasi yang direkomendasikan Instruktur.
8. Menghentikan aktifitasnya tanpa rekomendasi atau ijin instruktur.

BAB II
KEGIATAN

Terdiri dari 2 (Dua)

Pasal 1 : Kegiatan indoor , berupa penyampaian materi dan peragaan.
Pasal 2 : Kegiatan Outdoor, berupa praktik dasar, eksebisi dan aktifitas operasional lainnya.
Pasal 3 : Secara operasional, kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1. Long March/Cross Country/Lintas Medan
2. Bivac
3. Navigasi
4. Penyusuran Sungai
5. Mountaineering
6. Gladi SAR
7. Survival
8. Simulasi Caving
9. Pemetaan / Mapping
10. Sosiologi Pedesaan
11. Kegiatan-kegiatan operasional lain yang mengacu pada tujuan Diklatsar XV.
Pasal 3 : Secara operasional, kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1. Long March/Cross Country/Lintas Medan
2. Bivac
3. Navigasi
4. Penyusuran Sungai
5. Mountaineering
6. Gladi SAR
7. Survival
8. Simulasi Caving
9. Pemetaan / Mapping
10. Sosiologi Pedesaan
11. Kegiatan-kegiatan operasional lain yang mengacu pada tujuan Diklatsar XV.

DAFTAR GUNUNG
Nama Gunung, Tinggi dan Letaknya di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Provinsi :
1. Provinsi Bali :
- Gunung Abang (2.152 meter)
- Gunung Agung (3.142 meter)
- Gunung Batukau (2.276 meter)
- Gunung Batur (1.717 meter)
- Gunung Catur (2.098 meter)
- Gunung Sangiang (2.087 meter)
2. Provinsi Bengkulu :
- Gunung Bapagat (2.732 meter)
- Gunung Dempo (3.159 meter)
- Gunung Dingin (2.020 meter)
- Gunung Gadang (2.466 meter)
- Gunung Patah (2.817 meter)
- Gunung Runcing (2.221 meter)
- Gunung Seblat (2.883 meter)
- Gunung Tangkitlebak (2.115 meter)
3. Provinsi DI.Aceh :
- Gunung Abong-abong (3.015 meter)
- Gunung Bandahara (3.030 meter)
- Gunung Bateekeubeu (2.840 meter)
- Gunung Bateemecica (1.140 meter)
- Gunung Bumi Geureudong (2.670 meter)
- Gunung Bumi Telong (2.600 meter)
- Gunung Geureudong (2.590 meter)
- Gunung Leuser (4.446 meter)
- Gunung Mueajan (3.079 meter)
- Gunung Panet sagu (3.019 meter)
- Gunung Panjang (2.023 meter)
- Gunung Perkison (2.532 meter)
- Gunung Segama (2.015 meter)
- Gunung Sorik Merapi (2.145 meter)
- Gunung Tangga (2.500 meter)
- Gunung Tinjaulaut (2.105 meter)
- Gunung Ulumasen (2.390 meter)
4. Provinsi Jambi :
- Gunung Sumbing (2.507 meter)
- Gunung Masurai (2.935 meter)
5. Provinsi Jawa Barat :
- Gunung Bukittunggul (2.203 meter)
- Gunung Burangrang (2.064 meter)
- Gunung Cikurai (2.821 meter)
- Gunung Cireme (3.078 meter)
- Gunung Galunggung (2.168 meter)
- Gunung Gede (2.958 meter)
- Gunung Guntur (2.249 meter)
- Gunung Kancana (2.182 meter)
- Gunung Malabar (2.321 meter)
- Gunung Masigit (2.078 meter)
- Gunung Pangrango (3.019 meter)
- Gunung Papandayan (2.665 meter)
- Gunung Patuha (2.434 meter)
- Gunung Salak (2.211 meter)
- Gunung Tangkuban Perahu (2.084 meter)
- Gunung Telaga Bodas (2.201 meter)
- Gunung Tilu (2.040 meter)
- Gunung Wayang (2.181 meter)
- Gunung Windu (2.054 meter)
6. Provinsi Jawa Tengah :
- Gunung Bismo (2.365 meter)
- Gunung Merapi (2.914 meter)
- Gunung Merbabu (3.142 meter)
- Gunung Muria (1.602 meter)
- Gunung Perahu (2.565 meter)
- Gunung Rogojembangan (2.177 meter)
- Gunung Slamet (3.418 meter)
- Gunung Sumbing (3.371 meter)
- Gunung Sundoro (2.151 meter)
- Gunung Ungaran (2.050 meter)
7. Provinsi Jawa Timur :
- Gunung Anjasmoro (2.282 meter)
- Gunung Argomayang (2.198 meter)
- Gunung Argopuro (3.088 meter)
- Gunung Arjuna (3.339 meter)
- Gunung Bromo (2.392 meter)
- Gunung Butak (2.868 meter)
- Gunung Cemarakuning (2.248 meter)
- Gunung Jambangan (2.482 meter)
- Gunung Kawi (2.651 meter)
- Gunung Kelud (1.731 meter)
- Gunung Lawu (3.265 meter)
- Gunung Liman (2.512 meter)
- Gunung Mahameru (3.676 meter)
- Gunung Merapi (2.800 meter)
- Gunung Raung (3.332 meter)
- Gunung Semeru (3.676 meter)
- Gunung Suket (2.950 meter)
- Gunung Welirang (3.166 meter)
- Gunung Wilis (2.169 meter)
8. Provinsi Kalimantan (all) :
- Gunung Bukitraya (2.278 meter)
- Gunung Harun (2.160 meter)
- Gunung Liangpran (2.240 meter)
9. Provinsi Lampung :
- Gunung Krakatau (913 meter)
- Gunung Tanggamas (2.102 meter)
10. Provinsi Lombok :
- Gunung Rinjani (3.726 meter)

(bersambung....)

11. Provinsi Maluku :
- Gunung Binaiya (3.019 meter)
- Gunung Gamalama (2.700 meter)
- Gunung Kapaladmada (2.429 meter)
- Gunung Laworkawra (4.481 meter)
- Gunung Legatala (4.241 meter)
- Gunung Nieuwerkerk (4.185 meter)
- Gunung Serawema (4.355 meter)
- Gunung Sibela (2.111 meter)
- Gunung Wetar (5.282 meter)
- Gunung Wurlali (4.668 meter)
12. Provinsi NTB :
- Gunung Ebulolobo (2.123 meter)
- Gunung Kalimutu (1.640 meter)
- Gunung Kondo (2.947 meter)
- Gunung Nangi (2.330 meter)
- Gunung Tambora (2.851 meter)
13. Provinsi NTT :
- Gunung Batutara (3.750 meter)
- Gunung Keknemo (2.070 meter)
- Gunung Ranakah (2.400 meter)
14. Provinsi Papua (Irian Jaya) :
- Gunung Arfak (2.940 meter)
- Gunung Derabaro (4.150 meter)
- Gunung Dwikora (4.750 meter)
- Gunung Jaya/Ngapulu (5.030 meter)
- Gunung Kwoko (3.000 meter)
- Gunung Mandala (4.700 meter)
- Gunung Redoura (3.083 meter)
- Gunung Togwomeri (2.680 meter)
- Gunung Trikora (4.750 meter)
- Gunung Yamin (4.595 meter)
- Gunung Yaramamafaka (3.370 meter)
15. Provinsi Pulau Flores :
- Gunung Inerie (2.245 meter)
16. Provinsi Pulau Sangir :
- Gunung Api (5.000 meter)
17. Provinsi Sulawesi Selatan :
- Gunung Anuan (3.673 meter)
- Gunung Balease (3.016 meter)
- Gunung Gandadinata (3.074 meter)
- Gunung Kabinturu (2.655 meter)
- Gunung Kambuno (2.950 meter)
- Gunung Lampobatang (2.871 meter)
- Gunung Paroreang (2.616 meter)
- Gunung Rantemado (3.445 meter)
- Gunung Sinajai (2.669 meter)
- Gunung Tolondokalaud (2.884 meter)
18. Provinsi Sulawesi Tengah :
- Gunung Butumpu (2.400 meter)
- Gunung Daku (2.304 meter)
- Gunung Dali (2.253 meter)
- Gunung Dampal (2.304 meter)
- Gunung Gawalisi (2.023 meter)
- Gunung Gentilomatinan (2.207 meter)
- Gunung Kulawi (3.311 meter)
- Gunung Lambuno (2.443 meter)
- Gunung Lompopana (2.480 meter)
- Gunung Lumut (2.234 meter)
- Gunung Mad (2.552 meter)
- Gunung Malino (2.443 meter)
- Gunung Maruwali (2.280 meter)
- Gunung Nokilalaki (2.355 meter)
- Gunung Ogoamas (2.565 meter)
- Gunung Pekawa (2.314 meter)
- Gunung Rerekautimdu (2.508 meter)
- Gunung Salai (2.040 meter)
- Gunung Sidole (2.099 meter)
- Gunung Sonjo (3.225 meter)
- Gunung Tambusisi (2.422 meter)
- Gunung Tanamatua (2.543 meter)
- Gunung Tinombala (2.183 meter)
- Gunung Towengkeli (2.229 meter)
- Gunung Tumpu (2.400 meter)
19. Provinsi Sulawesi Tenggara :
- Gunung Mengkoka (2.790 meter)
- Gunung Watuwila (2.000 meter)
20. Provinsi Sulawesi Utara :
- Gunung Awu (3.330 meter)
- Gunung Boliohutu (2.065 meter)
- Gunung Colo (2.509 meter)
- Gunung Karangetung (2.700 meter)
- Gunung Klabat (2.022 meter)
- Gunung Tentolomatinan (2.207 meter)
21. Provinsi Sumatra Barat :
- Gunung Gedang (2.050 meter)
- Gunung Kerinci (3.800 meter)
- Gunung Maitang (2.262 meter)
- Gunung Marapai (2.891 meter)
- Gunung Ophir (2.191 meter)
- Gunung Pantai Cermin (2.690 meter)
- Gunung Pasaman (2.900 meter)
- Gunung Singgalang (2.877 meter)
- Gunung Talakmau (2.912 meter)
- Gunung Talang (2.597 meter)
- Gunung Tandiket (2.438 meter)
22. Provinsi Sumatra Selatan :
- Gunung Besagi (2.232 meter)
23. Provinsi Sumatra Utara :
- Gunung Sibayak (2.094 meter)
- Gunung Sibuatan (2.457 meter)
- Gunung Sihabuhabu (2.300 meter)
- Gunung Sinabung (2.412 meter)
- Gunung Sipoimcim (2.199 meter)
- Gunung Tampunanjing (2.008 meter)
- Gunung Kalau (2.171 meter)

4. Tunjukkan RESPEK terhadap sesama penelusur gua dengan cara :
A.Tidak menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang disediakan oleh rombongan lain tanpa persetujuan mereka.
B.Jangan membahayakan para penelusur lain, misalnya menimpukkan batu ketika ada penelusur lain didalam gua, mengambil atau memutuskan tali yang sedang terpasang, memindahkan tangga atau alat-alat lain yang dipasang oleh rombongan penelusur lainnya.
C.Menghasut penduduk disekitar gua untuk melarang atau menghalangi rombongan lainnya memasuki gua, karena tidak satupun gua di bumi ini milik perseorangan kecuali apabila gua itu telah dibeli oleh yang bersangkutan. Untuk tujuan ilmiah setiap gua harus dapat diteliti setelah menempuh prosedur yang berlaku.
D.Jangan melakukan penelitian yang sama, apabila ada rombongan lain yang sedang mengerjakan DAN BELUM MEMPUBLIKASIKANNYA.
E.Jangan gegabah menganggap anda penemu sesuatu, kalau anda belum yakin betul, bahwa tidak ada orang lain yang juga telah menemukan pula.
F.Jangan melaporkan hal-hal yang tidak benar demi sensasi atau ambisi pribadi, karena hal ini berarti membohongi diri sendiri, dan dunia ILMU SPELEOLOGI khususnya.
G.Setiap usaha penelusuran gua adalah USAHA BERSAMA. Bukan usaha yang dicapai sendiri. Karena setiap publikasi dari hasil penelusuran gua tidak boleh menonjolkan prestasi pribadi tanpa mengingat jasa sesama penelusur.
H.Jangan menjelek-jelekkan nama sesama penelusur dalam suatu publikasi walaupun si penelusur itu mungkin berbuat hal-hal negatif secara sadar atau tidak sadar. Setiap publikasi negatif tentang sesama penelusur akan memberikan gambaran negatif terhadap semua penelusur gua.

BEBERAPA LOKASI ARUNG JERAM

Arung jeram bukan sekadar cabang olahraga, namun sudah menjadi aktivitas wisata. Siapapun bisa berarung jeram, tak harus profesional yang berpengalaman. Anda yang pemula pun bisa berarung jeram.

Cukup mengenali kesulitan setiap sungai. Apalagi, di Indonesia memiliki banyak sungai dengan level kesulitan arung jeram yang berbeda-beda. Jika Anda pemula maupun penggemar arung jeram, coba pilih beberapa destinasi arung jeram di Indonesia berikut ini, seperti dikutip dari kompas.com.

1. Sungai Alas, Aceh Selatan. Mengarungi sungai ini bisa dimulai dari Muarasitulan di Kutacane sampai ke Gelombang. Selama pengarungan, hutan dan desa penduduk setempat yang masih tradisional akan menyambut Anda. Jika Anda sudah berpengalaman, dapat memilih rute lebih jauh, mulai dari Angusan di dekat Blangkejeran.

2. Sungai Asahan, Sumatera Utara. Sungai ini sangat menantang untuk arung jeram. Dengan kecepatan arus sungai mencapai 20 meter kubik per detik, serta masuk dalam grade 4- sampai 5+, membuat sungai ini sering dijadikan tempat pertandingan arung jeram tingkat internasional maupun nasional. Sungai Asahan disebut-sebut sebagai arung jeram terbaik ketiga di dunia, setelah Zambesi di Afrika dan Sungai Colorado di Amerika Serikat. Sungai yang diarungi sepanjang 22 kilometer mulai dari Desa Tangga.

3. Sungai Batang Tarusan, Sumatera Barat. Dimulai dari Desa Taratak yang jaraknya hanya 20 menit dari Jalan Lintas Padang-Painan. Ya, sungai ini terlihat dari Jalan Lintas Padang-Painan. Tingkat kesulitan di grade 2+ sampai 3 di saat musim kemarau. Uniknya, debit air cenderung stabil walaupun di musim kemarau. Namun di musim penghujan tingkat kesulitan mencapai grade 4+. Rute mulai dari Desa Taratak yang jaraknya hanya 20 menit dari Jalan Lintas Padang Painan. Waktu tempuh pengarungan 2 sampai 3 jam dengan karakter sungai di hulu yang sempit dan arus cepat. Serta memiliki jeram-jeram besar hingga dapat membuat perahu terbalik.
( BERSAMBUNG )

4. Sungai Manau, Jambi. Arung jeram di sini begitu menarik karena melintasi perbukitan dan lembah. Semakin seru karena medannya yang terjal dan berkelok. Dinding sungai bercelah sempit dan tebing jeram, membuat pengarungan semakin menarik.


5. Sungai Manna, Sumatera Selatan. Sungai Manna membelah dua provinsi, yaitu di bagian selatan Provinsi Bengkulu dengan hulunya di Sumatera Selatan. Selain itu, terdapat sejumlah anak sungai yang beberapa lokasinya memiliki arus deras dengan jeram besar. Lokasi yang sering dijadikan arung jeram adalah Desa Tanjung Sakti di Bukit Barisan. Tingkat kesulitan mencapai grade 4.

6. Sungai Citarik, Jawa Barat. Sungai ini berada di Taman Nasional Gunung Halimun. Arung jeram di Sungai Citarik begitu tenar, sampai-sampai menjadi destinasi favorit bagi pelancong yang mencari arung jeram di kawasan Pulau Jawa. Tingkat kesulitan cocok untuk pemula hingga profesional. Rute terpendek bisa ditempuh dengan pengarungan selama hanya satu jam.

7 Sungai Serayu, Jawa Tengah. Sungai Serayu berada di Wonosobo. Jika Anda berkunjung ke kawasan Dieng, sempatkan untuk berarung jeram di sungai ini. Lokasi memulai perarungan bisa dimulai dari jembatan di Desa Belimbing, Desa Tunggoro di Kabupaten Wonosobo, dan Desa Prigi di Kabupaten Banjarnegara. Tingkat kesulitan mulai dari kelas 2 hingga 4. Lokasinya pun strategis karena dekat dengan Jalan Wonosobo.

8. Sungai Ayung, Bali. Jika arung jeram di Bali, maka Sungai Ayung yang menjadi favorit. Sejak lama, Sungai Ayung dipadati wisatawan mancanegara untuk berarung jeram. Rute sejauh 12 kilometer dapat ditempuh selama 2 jam. Uniknya, saat pengarungan tak sekadar pepohonan yang akan Anda lihat, namun juga air terjun kecil dan ukiran sepanjang 200 meter karya para seniman Ubud.
( BERSAMBUNG )

9. Sungai Nimanga, Sulawesi Utara. Mencari arung jeram di Sulawesi Utara, maka Sungai Nimanga di Desa Timbukar, Kabupaten Minahasa menjadi favorit. Di sini terdapat dua air terjun yang ketinggiannya masing-masing 70 meter dan 90 meter. Rute pengarungan ditempuh selama 5 sampai 6 jam. Keunikan pengarungan adalah Anda bisa melihat satwa langka seperti Tarsius dan aneka jenis burung. Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh selama 3 jam jalur darat dari Manado.

10. Sungai Sa’dan, Sulawesi Selatan. Sungai Sa’dan terletak di Tana Toraja dan memiliki panjang 182 kilometer. Tingkat kesulitan di grade 3 sampai 4. Anda perlu dua hari untuk mengarungi seluruh sungai ini. Namun tenang saja, Anda dapat menginap di tengah perjalanan di rumah panggung yang disebut dengan Lantang. Lantang terdapat di pinggir-pinggir sungai.

Disarikan dari : DIKTAT DIKLATSAR XV GLAMOUR 2012 oleh : Rihot Tampubolon ( GM-234/Kabut Fajar )

9. Sungai Nimanga, Sulawesi Utara. Mencari arung jeram di Sulawesi Utara, maka Sungai Nimanga di Desa Timbukar, Kabupaten Minahasa menjadi favorit. Di sini terdapat dua air terjun yang ketinggiannya masing-masing 70 meter dan 90 meter. Rute pengarungan ditempuh selama 5 sampai 6 jam. Keunikan pengarungan adalah Anda bisa melihat satwa langka seperti Tarsius dan aneka jenis burung. Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh selama 3 jam jalur darat dari Manado.

10. Sungai Sa’dan, Sulawesi Selatan. Sungai Sa’dan terletak di Tana Toraja dan memiliki panjang 182 kilometer. Tingkat kesulitan di grade 3 sampai 4. Anda perlu dua hari untuk mengarungi seluruh sungai ini. Namun tenang saja, Anda dapat menginap di tengah perjalanan di rumah panggung yang disebut dengan Lantang. Lantang terdapat di pinggir-pinggir sungai.

Disarikan dari : DIKTAT DIKLATSAR XV GLAMOUR 2012 oleh : Rihot Tampubolon ( GM-234/Kabut Fajar )

OUTBOND, Apa Tuh ?

Area dalam proses pembelajaran berada pada tiga ranah yakni pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik. Secara ideal ketiga ranah tersebut wajib dicapai dalam proses belajar apapun, termasuk belajar hidup dan menikmati hidup itu sendiri. Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen-Malang, sebagai salahsatu media belajar bermasyarakat ( bagi yang mau belajar ) dalam tiap aktifitasnya senantiasa mengedepankan prinsip bahwa YANG SUDAH TAHU WAJIB MEMBERI TAHU YANG BELUM TAHU, DAN YANG BELUM TAHU WAJIB MENCARI TAHU . Sebagai kumpulan para penggiat alam terbuka ( outdoor activities ) ; salah satu media menggabungkan ketiga ranah dalam proses transformasi pengetahuan dan ke-ingin tahu- an kita, outbond merupakan salah satu pilihan aktifitas. Dengan harapan akan mampu menjawab tentang pengembangan potensi sumber daya manusia sebab terkait langsung dengan tingkat ketangguhan individu yaitu bagaimana kita dapat memecahkan masalah dan sejauhmana keaktivan kita untuk membuat gagasan yang inovatif penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan..Outbound adalah aktifitas belajar yang di adopsi dan di adaptasi dari berbagai aktifitas di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar, penambah wawasan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreatifitas seseorang. Tak salah jika dikatakan bahwa outbound adalah usaha diri (olah fikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi seseorang dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan kebersamaan secara lebih baik lagi. Disebutkan pula bahwa outbound merupakan aktivitas kegiatan atau simulasi yang dilakukan diluar ruang atau tepatnya kegiatan alam bebas.Nilai plus dari program ini adalah minimnya muatan teoritis dan tutorial ; namun lebih bernuansa aplikatif dan tukar pengalaman. Perilaku keseharian yang lembek, manja, gamang dapat berubah menjadi : percaya diri, penuh yakin, saling percaya, setia kawan, proaktif, komunikatif dan lain- lain. Outbond menuntut semua komponen dapat terlibat aktif sebagai subyek bukan obyek, sehingga semua bisa merasakan keterlibatan secara fikiran, emosi, sosial dan fisik.
Dalam outbound semua peserta terlibat dalam permainan dan setiap peserta mempunyai peran dan kontribusi yang sama terhadap permainan yang dijalankan. Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang dan bahagia. Dari bermain dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu konsep bermain merupakan fitrah yang dialami setiap individu .Outbound merupakan kegiatan yang berbasiskan keberadaan alam, dengan melakukan kegiatan tersebut dapat mengembalikan ma nusia kepada fitrahnya yaitu bahwa pada hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Berangkat dari konsep tersebut dengan melakukan kegiatan outbound dapat membantu peserta didik menjadi manusia yang tidak saja mampu memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tapi juga mampu mencintai dan memelihara alam dalam kelestarian.. Kalo boleh berdakwah, dijelaskan dalam Al Qur’an suratAl Baqarah ayat 30 disebutkan:Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al-Baqarah: 30)

SEJARAH PENDAKIAN GUNUNG INDONESIA

Sejarah pendakian gunung di Indonesia dapat dikatakan bermula pada tahun 1958, manakala pemerintah membuka lapangan terbang perintis di Irian Jaya, sehingga membangkitkan semangat para pendaki gunung Indonesia untuk menaklukkan Puncak Tertinggi yakni Cartensz Piramid di Pegunungan Jayawijaya.

Pada tahun 1961 Ekspedisi dari Selandia Baru coba mendaki Carstensz Pyramide tapi mengalami kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistik lewat jembatan udara.
1962
Puncak Cerstensz Pyramide akhirnya berhasil digapai oteh tim Heinrich Heiner. Juga Puncak Eidenburg didekatnya, oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Phillip Temple..
1964
Beberapa pendaki Jepang serta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Carstensz (4884 m) di Irian. Pada tahun ini pula perkumpulan pendaki gunung tertua lahir, Mapala Ul di Jakarta dan Wanadri di Bandung. Tahun ini dianggap awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.
1968
Nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik dibuka (Ji Irian. Tapi dasar sial, hampir bersamaan dengan itu Pemerintah Rl tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz.
1971
Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS, bahkan Hongkong. Tahun ini pula Mapala UI berhasil mencapai Puncak Jaya, antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang-orang sipil Indonesia pertama.
1976
Harry Suliztiarto tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon dia mulai latihan panjat memanjat di Citatah, dan dibelay oleh pembantu rumahnya. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.
1977
Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung oleh Harry Suliztiaito, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat. Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia.

1979
Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki.
1980
Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing untuk pertama kalinya. Sampai kini belum ada lagi kelompok yang membuat pendidikan panjat tebing untuk umum seperti ini.
Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semi dan musim gugur. Kian banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak dipelbagai pelosok Himalaya, kikan tinggi sampah menumpuk di sana-sini. Sebagai gantinya, konon mata uang asing makin deras mengalir ke sana. Tapi siapa yang tambah kaya?

1981
Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala Ul dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala Ul, Hartono Basuki, gugur di sini. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.
Di tingkat jawa timur, mulai dikenal nama Tebing LEMBAH KERA, yang terletak Kawasan Tebing Kapur KASIN, dusun DEMPOK, desa GAMPINGAN kecamatan PAGAK kabupaten Malang ; oleh Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam GLAMOUR Kepanjen, yakni saat lahirnya angkatan III produk diklatsar mereka, yakni Angkatan LEMBAH KERA yang memang prosesinya di kawasan itu. Tepatnya pada tanggal 9 Oktober 1981 bertepatan dengan Panca Warsa ( Dies Natalis V ) GLAMOUR ( Glorious Adventuer and Mountaineer )

( BERSAMBUNG )

CONTOH PENILAIAN UJI FISIK DIKLATSAR GLAMOUR
( Disesuaikan dengan Standar Latihan Pendaki Gunung Indonesia)

Bentuk Uji Fisik

1 Hill Walking Individual
Beban Standar 25 kg 1000 m KETEPATAN WAKTU

2 Senam Tubuh I
2.1 Push Up 30 kali Waktu Tempuh
2.2 Site Up 30 kali Waktu Tempuh
2.3 Scout Rurp 30 kali Waktu Tempuh

3 Hill Walking Beregu @ 3 orang
Tanpa Beban 1000 m KECEPATAN WAKTU

4 Senam Tubuh II
4.1 Push Up 30 detik Banyaknya Hitungan/Gerakan
4.2 Site Up 30 detik Banyaknya Hitungan/Gerakan
4.3 Scout Rurp 30 detik Banyaknya Hitungan/Gerakan


Misal :
Waktu Tempuh / Banyaknya Hitungan
No Nama 1 2.1 2.2 2.3 3 4.1 4.2 4.3
Arjuno 4 menit 10 detik 20 detik Out Limit 36 detik 250 32 kali 30 kali 24 kali
Burangrang 4 menit 12 detik 29 detik Out Limit 40 detik 250 18 kali 28 kali 38 kali
Cartennz 4 menit 15 detik 32 detik 25 detik 41 detik 250 23 kali 32 kali 25 kali
Dafonsoro 6 menit 2 detik 36 detik 26 detik Out Limit 252 24 kali 18 kali 32 kali
Eiger 4 menit 10 detik Out Limit 30 detik 36 detik 252 28 kali 23 kali 18 kali
Fernebase 4 menit 10 detik Out Limit 34 detik 40 detik 252 36 kali 24 kali 23 kali
Galunggung 4 menit 10 detik 25 detik Out Limit 41 detik 255 24 kali 35 kali 24 kali
Himalaya 4 menit 10 detik 26 detik 36 detik Out Limit 255 38 kali 24 kali 28 kali
Ijen 4 menit 10 detik 30 detik 40 detik Out Limit 255 34 kali 32 kali 36 kali
Jayawijaya 4 menit 10 detik 34 detik 41 detik 25 detik 255 32 kali 18 kali 27 kali
Kilimanjaro 4 menit 10 detik Out Limit 30 detik 26 detik 362 18 kali 23 kali 24 kali
Leuser 4 menit 10 detik 36 detik 34 detik 30 detik 362 23 kali 24 kali 38 kali
Mahameru 4 menit 10 detik 40 detik Out Limit 34 detik 362 24 kali 28 kali 34 kali
North Wall 4 menit 10 detik 41 detik 36 detik Out Limit 362 38 kali 36 kali 26 kali


KONVERSI NILAI
Waktu Tempuh / Banyaknya Hitungan
No Nama 1 2.1 2.2 2.3 3 4.1 4.2 4.3
North Wall 100 83.3 36 x 362 38 36 26
Arjuno 97.2 100 x 36 250 32 30 24
Eiger 97.2 50 30 36 252 28 23 18
Fernebase 97.2 50 34 40 252 36 24 23
Galunggung 97.2 25 x 41 255 24 35 24
Himalaya 97.2 26 36 x 255 38 24 28
Ijen 97.2 30 40 x 255 34 32 36
Burangrang 96.8 29 x 40 250 18 28 38
Cartennz 96.2 32 25 41 250 23 32 25
Leuser 96 36 34 30 362 23 24 38
Jayawijaya 93.8 34 41 25 255 32 18 27
Kilimanjaro 93.2 50 30 26 362 18 23 24
Mahameru 93.2 40 x 34 362 24 28 34
Dafonsoro 74.2 36 26 x 252 24 18 32

SEJARAH ARUNG JERAM ATAU ORAD (OLAH RAGA ARUS DERAS) DI DUNIA
1 Pendahuluan
Olah Raga Arus Deras (ORAD) atau lebih dikenal dengan sebutan Arung Jeram dapat dikategorikan sebagai olah raga petualangan, karena tidak saja mengandung unsur olahraga, tetapi juga petualangan dengan berbagai resikonya.
ORAD termasuk salah satu kegiatan alam terbuka yang baru, dibandingkan dengan mendaki gunung ataupun olahraga-olahraga alam terbuka lainnya. Tidak banyak catatan yang dapat dibuka untuk mengetahui asal mula olah raga ini. Yang pasti olah raga ini dimulai di Amerika Serikat, setelah perang dunia II. Ketika beberapa orang enterpreneur menyusuri sungai Colorado dengan perahu jenis Pontoon sisa perang dunia. Kemudian perkembangannya menjadi pesat di tahun 60-an ketika teknologi rancangan dan bahan untuk membuat perahu seperti yang kita kenal sekarang ini mulai berkembang.
2 Sejarah Arung Jeram Dunia
Pengarungan sungai telah sejak dulu dilakukan oleh manusia.

Pengarungan ini dilakukan dengan menggunakan batang-batang kayu yang dirangkai menjadi rakit dan digunakan sebagai alat transportasi. Suku Indian di Canada telah memulai perkembangannnya. Lalu orang-orang Carib Indian mengembangkannya dan menamakan Progue. Sedangkan orang primitif menyebutnya dengan Out Canoe yang kemudian dikembangkan menjadi Bark Out Canoe. Perahu ini dibuat dari tempelan papan kayu oleh orang Indian Amerika Utara. Sedangkan orang Eskimo menciptakan Skin Corveal Craft, yaitu perahu yang dilapisi kulit binatang yang tidak tembus air.
Pada abad 19 seorang boyscout bernama Mc greegor membuat kendaraan air ini untuk rekreasi dan olag raga air. Seiring dengan perkembangan zaman, maka meterial perahu pun berkembang dan mulai beralih ke plastik, alumunium, fibberglass, dan karet.
Setelah Perang Dunia II selesai, perahu bekas Angkatan Laut Amerika mulai digunakan oleh para petualang untuk mengarungi sungai. Arung jeram ini dilakukan dengan perahu bulat yang disebut dengan Basket Boat, karena bentuknya mirip keranjang.
Di tahun 1950, kegiatan ini mulai banyak digemari. Maka mulailah diproduksi perahu khusus untuk arung jeram dengan bentuk khusus yang naik dibagian depan dan belakangnya, dengan material yang kuat dan dapat mengangkut orang dan perbekalan yang lebih banyak.
Pada tahun 1983 mulai muncul sebuah perhau yang dapat mengeluarkan air sendiri dari dalam perahu dengan nama Self Bailer yang diproduksi oleh Jim Cassady. Selain jenis ini ,dikembangkan pula perhu jenis Kataraf. Perahu ini dikembangkan oleh para Geologi Rusia. Desain perahu ini diadopsi dari perahu Katamaran yang digunakan di Laut. Seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas manusia di alam ini, mulailah bermunculan sarana-srana baru untuk kegiatan berarung jeram seperti, kayak,canoe, board, dan lain sebagainya.
2.1 Sejarah Arung Jeram Indonesia
Negara kita yang sebagian besar terdiri dari air, maka tidaklah mengherankan jika sejak dulu kala bangsa kita telah mengenal pengarungan sungai. Misalnya suku Dayak yang mengarungi sungai Mahakam atau Kapuas dengan perahu Bidak yang terbuat dari batang pohon yang dilubangi. Juga suku-suku pedalaman di Irian/Papua yang hidup di sungai Membramo.
Mulai trendnya kegiatan arus deras dengan perahu karet adalah pada saat diselenggrakannya Lomba Arung sungai Citarum I yang diadakan oleh kelompok pendaki gunung dan penempuh rimba Wanadri, Bandung.
Momen tersebut boleh dikatakan sebagai titik tolak perkembangan Olah Raga Arus Deras/ Arung Jeram di Indonesia. Para aktivis kegiatan ini sebagian besar kelompok-kelompok Pencinta Alam seperti GPA, Wanadri dan Mapala UI yang kemudian mengadakan serangkaian kegiatan ekspedisi.
Tanpa disadari, walaupun tidak terlalu pesat Olah Raga Arus Deras mulai berkembang, pada tahun 1987 GPA pun melaksanakan ekspedisi sungai Alas di Aceh sebagai bentuk eksisitensi di dunia Arus Deras atau pun penyusuran sungai.

angakatn sungai lembah nama EDY PRASERTYO itu salah yang bener EDY CAHYONO ( BODONG )

PANJAT TEBING DI LEMBAH KERA, PAGAK KAB. MALANG

Ada sebait lagu dari Iwan fals, terinspirasi dari olah raga yang penuh tantangan ini. Memang dalam memanjat tebing yang tinggi lagi terjal tak hanya dibutuhkan fisik yang kuat, tetapi Juga dlbutuhkan katabahan, endurance (katahanan), balance (keseimbangan) dalam pengaturan, baik tenaga, skilmaupun amosi.

BAGI KALANGAN PETUALANG yang senang dengan petualangan ekstrem di alam bebas, tentunya olah raga ini sudah tidak asing lagi. Apalagi olah raga ini sudah masuk dalam PON sebagai salah satu cabang olah raga yang di perlombakan.

Di Kabupaten Malang, tepatnya di sebuah tebing yang bernama Lembah Kera, Desa Dempok, Kecamatan Pagak, biasa digunakan oleh penggiat olah raga Panjat Thbing untuk menggembleng diri, balk teknik, fisik dan mental.

Tak jarang, para climber, sebutan untuk penggiat olah raga panjat tebing, menginap berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk melatih diri.

Pemanjatan

Dalam melatih kemampuannya mereka terlebih dahulu melakukan pemanasan pemanjatan yang msebut border. Border biasanya dilakukan pada hari pertama pemanjatan, dengan lama dari 1 jam sampai 5 jam sesuai kemampuan. Tujuan dan border ini adalah melatih endurace (daya tahan) dan meningkatkan teknik sebelum melakukan pemanjatan. Biasanya dalam melakukan border. Climber memanjat hanya sampai ketinggian 2 meter. tetapi dilakukan sepanjang lebar tebing.

Tebing Lembah Kera memiliki lebar kurang lebih 200 m dengan ketinggian 7O-an meter. Dalam pemanjatan. dikenal istilah leader (pemanjat pertama atau pembuka jalur) dan belayer (pemanjat yang bertugas mengamankan jalur pemanjatan leader).

Dalam panjat tebing. teknik yang digunakan ada bermacam-macam dengan strateqi pemanjatan yang berlainan. Teknik yang digunakan ada yang artificial ( dengan bantuan alat) atau top rope (tali terpasang dari puncak). Dalam teknik artificial pemanjat harus memasang pengaman mulia dari bawah sambil melakultan pemanjatan keatas. sedangkan top rope pengaman tali sudah terpasang lebih dahulu.


BAGI KALANGAN PETUALANG yang senang dengan petualangan ekstrem di alam bebas, tentunya olah raga ini sudah tidak asing lagi. Apalagi olah raga ini sudah masuk dalam PON sebagai salah satu cabang olah raga yang di perlombakan.

Di Kabupaten Malang, tepatnya di sebuah tebing yang bernama Lembah Kera, Desa Dempok, Kecamatan Pagak, biasa digunakan oleh penggiat olah raga Panjat Thbing untuk menggembleng diri, balk teknik, fisik dan mental.

Tak jarang, para climber, sebutan untuk penggiat olah raga panjat tebing, menginap berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk melatih diri.

Pemanjatan

Dalam melatih kemampuannya mereka terlebih dahulu melakukan pemanasan pemanjatan yang msebut border. Border biasanya dilakukan pada hari pertama pemanjatan, dengan lama dari 1 jam sampai 5 jam sesuai kemampuan. Tujuan dan border ini adalah melatih endurace (daya tahan) dan meningkatkan teknik sebelum melakukan pemanjatan. Biasanya dalam melakukan border. Climber memanjat hanya sampai ketinggian 2 meter. tetapi dilakukan sepanjang lebar tebing.

Tebing Lembah Kera memiliki lebar kurang lebih 200 m dengan ketinggian 7O-an meter. Dalam pemanjatan. dikenal istilah leader (pemanjat pertama atau pembuka jalur) dan belayer (pemanjat yang bertugas mengamankan jalur pemanjatan leader).

Dalam panjat tebing. teknik yang digunakan ada bermacam-macam dengan strateqi pemanjatan yang berlainan. Teknik yang digunakan ada yang artificial ( dengan bantuan alat) atau top rope (tali terpasang dari puncak). Dalam teknik artificial pemanjat harus memasang pengaman mulia dari bawah sambil melakultan pemanjatan keatas. sedangkan top rope pengaman tali sudah terpasang lebih dahulu.

EDELWEIS ANAPHALIS JAVANICA

Edelweis Anaphalis javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar - akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.


Bunga - bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu - kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang - cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian - bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan - alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang - kenangan oleh para pendaki.

Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan - potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan - harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan - jalan setapak.

Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede - Pangrango. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang - cabangnya. Oleh karena itu potongan - potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Perhatikan daunnya yang panjang, tipis dan berbulu lebat serta bagian tengah bunganya yang berwarna oranye dan kepala bunga yang menyerupai bunga aster. Bunga Edelweis bisa mencapai umur lebih dari 100 tahun, untuk itulah disebut bunga abadi. Jenis ini tumbuhan perintis yang kuat dan mulai mendiami lereng yang tandus akibat kebakaran. Edelweis cocok tumbuh pada kondisi panas terik di daerah terbuka di kawah dan puncak, tidak bisa bersaing untuk tumbuh di hutan yang gelap dan lembab.

angakatn sungai lembah nama EDY PRASERTYO itu salah yang bener EDY CAHYONO ( BODONG )

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

SOE HOEK GIE IN MEMORIAM

Soe Hoek Gie di mata mahasiswa adalah sesosok demonstran tahun 60 an, dan di mata para pecinta alam dan penggiat alam bebas, Gie adalah anak Mapala UI yang tewas di Semeru pada tahun 1969. Mati muda dalam usia 27 tahun di Semeru dan menjadi legenda pendaki Indonesia yang sampai kini namanya masih teramat dekat dengan komunitas pecinta alam. Dan berikut ini kisah sedikit dari Soe Hoek Gie yang di sarikan dari buku hariannya, Catatan harian Seorang Demonstran, yang di perkuat oleh rekan pendakian ke Semeru waktu itu, Rudy Badil.

“Saya sering mendapatinya asyik membaca di bangku panjang dekat dapur, kenang kakaknya, sosiolog Arief Budiman yang kini menetap di Australia. Kakak perempuannya Dien Pranata punya kenangan berbeda. Ketika anak-anak sebayanya asyik mengejar layangan, Gie malah nongkrong di atap genting rumah. “Matanya menerawang jauh, seperti mencoba menyelami buku-buku yang dibacanya.

Selain membaca, Gie juga suka menulis buku harian. Sejak usia 15 tahun, setiap hari, ia menulis apa saja yang dialaminya. Catatan harian pertamanya bertanggal 4 Maret 1957, ketika ia masih duduk di kelas 2 SMP Stada. Catatan terakhir bertanggal 10 Desember 1969, hanya seminggu sebelum kematiannya.

DI PUNCAK PNGRANGO
Di zaman Gie, kampus menjadi ajang pertarungan kaum intelektual yang menentang atau mendukung pemerintahan Bung Karno. Sepanjang 1966-1969 Gie berperan aktif dalam berbagai demonstrasi. Uniknya ia tak pernah menjadi anggota KAMI, organisasi yang menjadi lokomotif politik angkatan 66.

Gie lebih banyak berjuang lewat tulisan. Kritiknya pada Orde Lama dan Presiden Soekarno digelar terbuka lewat diskusi maupun tulisan di media masa. Ketika pemerintahan Soekarno ditumbangkan gerakan mahasiswa Angkatan 66, Gie memilih menyepi ke puncak-puncak gunung ketimbang menjadi anggota DPR-GR.

Sebagai anak muda, walaupun suka mengkritik dan doyan menyendiri, Gie ternyata sangat “gaul. “Penampilannya, biasa aja. Tapi kenalannya orang berpangkat dan nama-nama beken. Saya tahu, karena sering ikut dia. Misalnya saat ambil honor tulisan di Kompas atau Sinar Harapan. Nggak terbayang dia bisa kenalan dengan penyair Taufik Ismail dan Goenawan Mohamad! “, kata BadI.

TEWAS DI PUNCAK SEMERU
“Saya selalu ingat kematian. Saya ingin ngobrol-ngobrol, pamit, sebelum ke Semeru, begitu penggalan catatan harian Gie, Senin, 8 Desember 1969. Seminggu setelah itu, ia bersama Anton Wiyana, A. Rahman, Freddy Lasut, Idhan Lubis, Herman Lantang, Rudy Badil, Aristides Katoppo berangkat ke Gunung Semeru.

Siapa mengira, itulah terakhir kalinya mereka mendaki bersama Gie. Tanggal 16 Desember 1969, sehari sebelum ulangtahunnya ke 27 Gie dan Idhan Lubis tewas saat turun dari puncak karena menghirup uap beracun. Herman Lantang yang berada di dekat Gie saat kejadian melihat Gie dan Idhan kejang-kejang, berteriak dan mengamuk. Herman sempat mencoba menolong dengan napas buatan, tapi gagal.

Musibah kematian Gie di puncak Mahameru sempat membuat teman-temannya bingung mencari alat transportasi untuk membawa jenazah Gie ke Jakarta. Tiba-tiba sebuah pesawat Antonov milik AURI mendarat di Malang. Pesawat itu sedang berpatroli rutin di Laut Selatan Jawa, Begitu mendengar kabar kematian Gie, Menteri Perhubungan saat itu Frans Seda memerintahkan pesawat berbelok ke Malang. “Saat jenasah masuk ke pesawat, seluruh awak kabin memberi penghormatan militer. Mereka kenal Gie!, kata Badil.




Jenasah Gie semula dimakamkan di Menteng Pulo. Namun pada 24 Desember 1969, dia dipindahkan ke Pekuburan Kober Tanah Abang agar dekat dengan kediaman ibunya. Dua tahun kemudian, kuburannya kena gusur proyek pembangunan prasasti. Keluarga dan teman-temannya, memutuskan menumbuk sisa-sisa tulang belulang Gie.

“Serbuknya kami tebar di antara bunga-bunga Edelweiss di lembah Mandalawangi di Puncak Pangrango. Di tempat itu Gie biasa merenung seperti patung, kata Rudy Badil.

Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur, bertipe Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah Pengelolaan Tahura Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu.
Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat diatas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Malang – Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.
Gunung Arjuno mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Gunung Arjuno dapat didaki dan berbagai arah, arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang,dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta), dan arah selatan (Karangploso), juga dari kecamatan Singosari melalui desa Sumberawan. Desa Sumberawan adalah desa pusat kerajinan tangan di kecamatan Singosari merupakan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.

Abdul Rokhim Kaltra Rokim_sungailembah
Ahmad Saichu Dalbo_lembahkera
Bambang Trisiswanto Negro_sungailembah
Dado Prakasa Sambodo Dado_anginlembah
Dani Kusmanto Tolka_lembahkera
Dedi Nur Wahyudi Dedik_badailembah
Dwi Atmoko Maming_anginlembah
Eko Yuwono Warok_dindingterjal
Gandit Aji Bambang Anggoro Gandit_lembahkera
M. Untung Widodo Ngut_sungailembah
Misiran Mesra_sungailembah
Mohammad Abdul Hasani Hendrat_lembahkera
Muhammad Isa Al Masyhur Paisy_anginlembah
Munief Effendi Fendik_dindingterjal
Pandu Aryo Pamungkas Pungkas_badailembah
Subandi Bandiboy_dindingterjal
Teguh Panji Pancasila Kokek_lembahkera
Tri Sasono Sony_pioneer

Bersiap siap setengah abad GLAMOUR

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites